BEKICOT SEBAGAI PAKAN ALAMI
Siput atau keong adalah nama umum
yang diberikan untuk hampir semua anggota kelas mollusca Gastropoda yang memiliki cangkang
bergelung pada tahap dewasa. Kelas Gastropoda menempati urutan kedua terbanyak dari
segi jumlah spesies
anggotanya setelah insekta.
Habitat, bentuk, tingkah laku, dan anatomi siputpun sangat bervariasi antar
spesies.
Siput dapat
ditemukan pada berbagai lingkungan yang berbeda; dari parit hingga gurun,
bahkan hingga laut yang sangat dalam. Sebagian
besar spesies siput adalah hewan laut. Banyak juga yang hidup di darat, air tawar, bahkan air payau. Kebanyakan siput
merupakan herbivora,
walaupun beberapa spesies yang hidup di darat dan laut dapat merupakan omnivora atau karnivora
predator. Beberapa contoh hewan Gastropoda adalah bekicot (Achatina fulica), siput
kebun (helix sp.), siput laut (Littorina sp.) dan siput air tawar
(Limnaea sp.)
Bekicot berasal dari Afrika Timur, tersebar keseluruh dunia dalam
waktu relatif singkat, karena berkembang biak dengan cepat. Bekicot tersebar ke
arah Timur sampai di kepulauan Mauritius, India, Malaysia, akhirnya ke
Indonesia. bekicot jenis Achatina fulica masuk ke Indonesia pada tahun 1942
(masa pendudukan Jepang). Sampai saat ini, bekicot jenis
Achanita fulica banyak terdapat di Pulau Jawa.
Bekicot
diternakkan umumnya jenis Achatina fulica yang banyak disenangi orang, karena
bekicot jenis ini banyak mengandung daging. Konon di Eropa, bekicot jenis ini
digunakan sebagai bahan baku makanan yang disebut Escargot. Escargot semula
berbahan baku Helix pomatia. Karena Helix pomatia lama kelamaan sulit diperoleh
maka bekicot jenis Achatina fulica menggantikannya sebagai bahan baku
Escargot..
Mollusca (dalam
bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak.Tubuhnya
lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang.Hewan
ini tergolong triploblastik selomata.Ciri tubuh Mollusca meliputi ukuran,
bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
Klasifikasi
Mollusca merupakan filum terbesar dari
kingdom animalia.Molluska dibedakan menurut tipe kaki, posisi kaki, dan tipe
cangkang, yaitu Gastropoda, Pelecypoda, dan Cephalopoda.
Gastropoda
Gastropoda (dalam bahasa latin, gaster
= perut, podos = kaki) adalah kelompok hewan yang menggunakan perut sebagai
alat gerak atau kakinya.Misalnya, siput air (Lymnaea sp.), remis (Corbicula
javanica), dan bekicot (Achatia fulica).Hewan ini memiliki ciri khas berkaki
lebar dan pipih pada bagian ventrel tubuhnya.Gastropoda bergerak lambat
menggunakan kakinya.
Gastropoda darat
terdiri dari sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek.Pada ujung
tentakel panjang terdapat mata yang berfungsi untuk mengetahui gelap dan
terang.Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba dan
pembau.Gastropoda akuatik bernapas dengan insang, sedangkan Gastropoda darat
bernapas menggunakan rongga mantel.
Ukuran dan bentuk
tubuh
Ukuran dan bentuk
mollusca sangat bervariasi.Misalnya siput yang panjangnya hanya beberapa
milimeter dengan bentuk bulat telur.Namun ada yang dengan bentuk torpedo
bersayap yang panjangnya lebih dari 18 m seperti cumi-cumi raksasa.
Struktur dan fungsi tubuh
Tubuh mollusca terdiri
dari tiga bagian utama. Kaki merupakan penjulur bagian ventral tubuhnya yang
berotot.Kaki berfungsi untuk bergerak merayap atau menggali.Pada beberapa
molluska kakinya ada yang termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk
menangkap mangsa. Massa viseral adalah bagian tubuh mollusca yang lunak.Massa
viseral merupakan kumpulansebagaian besar organ tubuh seperti pencernaan,
ekskresi, dan reproduksi. Mantel membentuk rongga mantel yang berisi
cairan.Cairan tersebut merupakan lubang insang, lubang ekskresi, dan
anus.Selain itu, mantel dapat mensekresikan bahan penyusun cangkang pada
mollusca bercangkang.
Sistem saraf
mollusca terdiri dari cincin saraf yang nengelilingi esofagus dengan serabut
saraf yang melebar.Sistem pencernaan mollusca lengkap terdiri dari mulut,
esofagus, lambung, usus, dan anus.Ada pula yang memiliki rahang dan lidah pada
mollusca tertentu.Lidah bergigi yang melengkung kebelakang disebut
radula.Radula berfungsi untuk melumat makanan.Mollusca yang hidup di air
bernapas dengan insang.Sedangkan yang hidup di darat tidak memiliki insang.Pertukaran
udara mollusca dilakukan di rongga mantel berpembuluh darah yang berfungsi
sebagai paru-paru.Organ ekskresinya berupa sepasang nefridia yang berperan
sebagai ginjal.
Cara hidup dan habitat
Mollusca hidup secara heterotrof
dengan memakan ganggang, udang, ikan ataupun sisa-sisa organisme.Habitatnya di
air tawar, di laut dan didarat.Beberapa juga ada yang hidup sebagai parasit.
Reproduksi
Mollusca bereproduksi secara seksual
dan masing-masing organ seksual saling terpisah pada individu lain.Fertilisasi
dilakukan secara internal dan eksternal untuk menghasilkan telur.Telur
berkembang menjadi larva dan berkembang lagi menjadi individu dewasa.
Manfaat
Selain
pakan ternak bekicot merupakan sumber protein hewani yang bermutu tinggi karena
mengandung asam-asam amino esensial yang lengkap. Masyarakat yang menggemari
makanan dari bahan baku bekicot (sate bekicot dan keripik bekicot) adalah
masyarakat Kediri.
Disamping itu bekicot juga kerap
dipakai dalam pengobatan tradisional,karena ekstrak daging bekicot dan
lendirnya sangat bermanfaat untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti
abortus, sakit waktu menstruasi, radang selaput mata, sakit gigi, gatal-gatal,
jantung dan lain-lain. Sedangkan kulit bekicot sangat mujarab untuk penyakit
tumor. Sejenis obat yang dikenal berasal dari kulit bekicot, dinamakan Maulie.,
yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti kekejangan, jantung suka
berdebar, tidak bisa tidur/insomania, leher membengkak dan penyakit kaum wanita
termasuk keputihan.
Jenis
bekicot hidup sebagai pembawa parasit
Parasit
yang tergolong Snail transmitted
Helminths dapat menularkan penyakit dengan perantara bekicot. Golongan Trematoda yaitu adanya sarkaria
Trematoda non darah dan telur Fasciola sp, pada golongan Cestoda yaitu adanya
telur Taenia sp, Hymenolepis diminuta ((H. diminuta) dan pada golongan Nematoda
yaitu adanya telur cacing Tambang.
Tidak semua bekicot terbebas dari infeksi parasit
cacing, ada beberapa jenis parasit cacing yang memungkinkan untuk menginfeksi
bekicot tersebut, dalam hal ini yang berarti tidak hanya dari golongan
Trematoda saja tetapi bisa juga dari golongan Cestoda dan Nematoda, dankondisi
lingkungan juga dapat mempengaruhi keberadaan parasit yang menginfeksi bekicot.
CARA
MEMBUDIDAYAKAN BEKICOT
PERSYARATAN LOKASI
Lokasi perlu dipilih yang dekat dengan
jalan, agar mudah penanganannya, baik saat pembuatan kandang, saat pengontrolan
maupun penanganannya pascapanen, artinya pada saat membawa hasil panen tersebut
tidak kesulitan dalam transportasinya. Lokasi yang sesuai untuk budidaya
bekicot adalah lokasi yang basah serta lembab dan terlindung dari cahaya
matahari secara langsung. Selain itu juga tanah yang disukai adalah tanah yang
banyak mengandung kapur sebagai zat untuk pembentukan cangkang.
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
1. Penyiapan
Sarana dan Peralatan
Cara pemeliharaan bekicot tidak
terlalu sulit. Bisa dilakukan secara
terpisah, artinya bekicot yang kecil dipelihara terpisah dari yang besar.
Bisa juga dilakukan secara campuran, yaitu bekicot kecil dan besar dipelihara
dalam satu kandang tanpa melihat umur/besarnya. Bila dilakukan secara
terpisah resikonya harus dibuat beberapa kandang. Fungsi kandang itu antara
lain untuk penetasan, pembesaran dan sebagai kandang induk.
Ada tiga cara berternak bekicot di dalam kandang, antara lain:
Untuk menjaga keadaan selalu gelap,
seperti cara pertama dan kedua, di atas kandang perlu dibuatkan bedeng
sebagai penutup. Masa panen, bila kandangnya terbuat dari tanah galian, cara
pengambilannya dilakukan dengan menggunakan galah yang bisa menjepit bekicot
agar bekicot dan telurnya tidak rusak.
|
||||||||||||
|
2.
Peyiapan Bibit
Tidak semua jenis bekicot cocok untuk dibudidayakan. Dua jenis
bekicot yang biasa diternakkan, yaitu spesies Achatina fulica dan Achatina
variegata. Ciri bekicot jenis Achanita fulica biasanya warna garis-garis pada
tempurung/cangkangnya tidak begitu mencolok. Sedangkan jenis Achatina variegata
warna garis-garis pada cangkangnya tebal dan berbuku-buku. Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih
bibit/DOC (Day Old Chicken) /ayam umur sehari:
1)
|
Pemilihan
Bibit Calon Induk
|
|
Jika bibit
unggul belum tersedia maka sebagai langkah pertama dapat digunakan bibit
lokal dengan jalan mengumpulkan bekicot yang banyak terdapat di kebun pisang,
kelapa, serta semak belukar. Bekicot yang baik dijadikan bibit adalah yang
tidak rusak/cacat yang sementara waktu dan yang besar dengan berat lebih
kurang 75-100 gram/ekor.
|
2)
|
Reproduksi
dan Perkawinan
|
|
Bekicot biasanya mulai kawin pada
usia enam sampai tujuh bulan ditempat pemeliharaan yang cukup memenuhi
syarat. Pada masa kawin bekicot betina mulai menyingkir ke
tempat yang lebih aman. Bekicot bertelur di sembarang tempat. Jumlah telurnya
setiap penetasan biasanya lebih dari lima puluh butir (50 100). Jumlah
produksi telur tergantung masa subur bekicot itu sendiri. Besar telur bekicot
tidak lebih dari 2 mm.
|
3)
|
Proses
Kelahiran
|
|
Telur bekicot akan
menetas setelah usianya cukup. Pada waktu telur itu menetas dan menjadi anak
cangkang, biasanya tidak ditunggui induknya. Begitu bekicot selesai bertelur,
telurnya ditinggalkan begitu saja. Telur bekicot akan pecah sendiri melalui
proses alam.
Penetasan
bekicot hingga menjadi anak tergantung pada keadaan tempat dan waktu tetas.
Bilamana tempat itu memenuhi syarat (sempurna) seperti kelembaban tanah,
iklim dan cahaya yang mencukupi, maka telur akan cepat menetas. Sebaliknya
jika keadaan tanah/iklim kering dan tempatnya kurang menguntungkan maka telur
akan lambat menetas.
|
3. Pemeliharaa.
Pemeliharaan
bekicot bisa dilakukan dengan cara terpisah dan bisa juga secara campuran di
dalam suatu tempat. Meskipun cara terpisah membutuhkan tempat khusus tetapi ada
keuntungannya. Misalnya, anak bekicot bisa diketahui perkembangannya secara
tepat, baik besarnya maupun usianya. Dengan demikian, tidak sulit untuk
memberikan perawatan secara khusus. Bagi peternak bekicot sangat mudah kiranya
apabila perawatan anak bekicot itu dilakukan di tempat khusus. Adapun makanan
anak bekicot bisa diberi makanan dengan sejenis ganggang (lumut), pupus daun
dan sedikit zat kapur. Harus diingat hendaklah tempatnya selalu teduh dan
lembab. Setelah anak bekicot berusia dua/tiga bulan, hendaklah dipindahkan
kekandang pembesaran.
Keberhasilan
budidaya bekicot tergantung pada cara perawatan dan pemeliharaan teknis selama
diternakkan. Beberapa perawatan teknis dalam budidaya bekicot diantaranya
meliputi:
1)
|
Menjaga kelembaban lingkungan
|
|
Bekicot sangat suka tempat yang
lembab sehingga untuk mempertahankan kelembaban lingkungan dapat digunakan
atap atau perlindungan lain. Pada musim panas kelembaban lingkungan
dapatdipertahankan dengan menyiramkan air lokasi peternakan setiap hari.
|
2)
|
Mempertahankan kondisi likngkungan
|
|
Bekicot menyukai
tempat yang lembab, namun bukan berarti pada tanah yang becek. Sehingga
diperlukan usaha untuk mempertahankan kondisi lingkungan yang sesuai dengan
yang dikehendaki bekicot.
|
3)
|
Pemberian pakan
yang bermutu secara teratur
|
|
Agar hasil
budidaya berhasil dengan baik diperlukan pemberian pakan yang bermutu dan
teratur. Pemberian pakan berpedoman pada mutu pakan dan kebiasaan waktu
makan. Mutu makan yang baik akan menentukan kualitas daging bekicot. Mutu
pakan yang baik dapat dipenuhi dengan memberi pakan berupa daun-daunan yang
disukai dan buah-buahan. Misalnya;
daun dan buah pepaya, daun bayam, buah terung mentimun, swai dan lain
sebagainya.
|
4)
|
Menjaga areal
agar tidak dimasuki hewan lain
|
|
Agar bekicot
dapat tumbuh baiak tanpa gangguan dari hewan yang merupakan musuhnya dan
hewan yang dapat merebut makanannya maka lahan budidaya harus dijaga agar
tidak dapat dimasuki hewan-hewan lain.
|
5)
|
Menjaga bekicot
agar tidak keluar dari areal pemeliaraan.
|
|
Untuk menjaga
agar bekicot tidak keluar dari areal dapat dilakukan hal
sebagai berikut: a. membuat tutup kandang (bila budidaya bekicot dalam kandang) b. membuat pagar yang bagian atasnya diolesi dengan detergen c. menabur abu atau garam disekeliling pagar bagian dalam. |
HAMA DAN
PENYAKIT
Sampai saat ini belum banyak
diketahui tentang adanya hama atau penyakit yang dapat menyebabkan kematian
bekicot, kecuali semut, bebek dan itik.
P A N E N
Dengan
pemeliharaan cukup baik, bekicot mulai dapat dipanen setelah 5-8 bulan. secara
fisik dapat dilihat apabila panjang cangkang telah mencapai 8-10 Cm, maka
bekicot telah siap untuk diambil dagingnya.
Hasil
utama dari ternak bekicot adalah dagingnya, yang dapat diolah langsung dengan
dibuat sate, keripik, dendeng/masakan segar lainnya dan dapat juga diolah dalam
bentuk kalengan. Ada juga permintaan dalam keadan hidup. Disamping itu daging
dari bekicot ini dapat dijadikan tepung, yang pengolahannya melalui proses
pengeringan terlebih dahulu.
|
Hasil
Tambahan
Disamping
diambil dagingnya, kulit/cangkang bekicot juga laku untuk dijual. Baik untuk
bahan dasar obat-obatan/dibuat tepung untuk tambahan makanan untuk hewan
ternak yang membutuhkan tepung berbahan dasar yang mengandung zat kapur.
|
|
Penangkapan
Bekicot dikumpulkan di dalam kotak kardus/peti dari kayu dan jangan menggunakan karung goni karena dapat mengakibatkan kulit bekicot pecah. Setelah dimasukkan dalam peti, pertama sekali perlu dilakukan pencucian agar terhindar dari semua kotoran dan lumpur yang melekat pada cangkangnya. Pencucian ini dengan cara menyemprot bekicot dengan air bersih. Setelah itu, Bekicot di karantina selama 1-2 hari/malam tanpa diberikan makan agar kotoran dan lendirnya keluar sebanyak mungkin. |
|
|
PASCA
PANEN
Setelah
dilakukan penagkapan dan pengumpulan bekicot lalu dilakukan penyortiran dengan
jalan membuang bekicot yang mati atau terlalu kecil untuk diolah. Kemudian
dilakukan penggaraman, dengan memberikan garam 10-15% dari berat total bekicot,
dengan cara diaduk rata. Penggaraman dapat mematikan bekicot sekaligus
mengeluarkan lendir sebanyak mungkin.
Setelah
melalui tahapan penggaraman, segera direbus dengan air garam 3% selama 10
menit, kemudian diangkat dan disemprot dengan air dingin, baru dilakukan
pencukilan daging. Perebusan kedua dilakukan setelah bagian perut dibuang dan
kotoran lainnya dalam larutan garam 3%. Cara ini bertujuan untuk menghilangkan
lendir dan daging menjadi lebih lunak. Kemudian
daging tersebut dibungkus dan dikemas dalam karton.
DAFTAR PUSTAKA
5.
http://hening.web.id/budidaya-bekicot.html
[25-09-09]